Sekilas Pandang Maung Jabar (Manusia Unggul Jawa Barat)

Maung Jabar adalah program pembangunan SDM unggul Jawa Barat yang dirancang untuk melahirkan generasi yang ahli, mandiri, dan berjiwa wirausaha. Program ini menggabungkan pendekatan pengembangan kompetensi modern dengan nilai-nilai kearifan lokal Sunda.

Landasan utama Maung Jabar adalah Ilmu Kesempurnaan Panca Waluya, yang mencakup penguatan:

  • Waluya Raga – kesehatan dan ketangguhan fisik,
  • Waluya Rasa – kepekaan emosional dan empati,
  • Waluya Nalar – kecerdasan dan kemampuan berpikir,
  • Waluya Jiwa – keteguhan akhlak dan karakter,
  • Waluya Karsa – kemauan, keberanian, dan daya juang.

Penguatan Panca Waluya diwujudkan melalui praktik Falsafah Sunda: Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh, dan Wangi, sebagai panduan dalam membentuk manusia yang kompeten sekaligus berbudaya.

Dengan perpaduan ilmu dan falsafah tersebut, Maung Jabar hadir sebagai gerakan untuk membentuk generasi Jawa Barat yang unggul, berkarakter, produktif, dan siap memajukan daerah menuju Jabar Istimewa.

Hilirisasi produk

Pemerintah Provinsi sebagai penunjang regulator dalam rangka hilirisasi produk. dimana Teknologi dan Riset yang diselenggarakan oleh Pusat Riset dan Teknologi Terapan disetiap Kampus akan difasilitasi oleh pemerintah Provinsi untuk membangun forum komunikasi antar pihak, dari sektor pemerintahan, sektor industri, sektor penelitian dan riset, sektor investasi dan sektor Usaha Menengah dan Kecil (UMKM).

Pemerintah Provinsi yang mendukung pada peningkatan Manusia Unggul Jawa Barat akan mengoptimalkan kerjasama antar pihak dari mulai tingkat OPD provinsi sampai dengan OPD tingkat Kota / kabupaten Se-Jawa Barat. Program ini diharapkan terjadinya sinergitas positif antara Pemerintahan Provinsi dengan seluruh stakeholder di pemerintahan Kota / Kabupaten dalam rangka memberikan ruang fasilitasi yang optimal pada program Manusia Unggul Jawa Barat

Bapak Presiden Prabowo Subianto yang hadir pada Acara Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) yang diselenggarakan pada hari Kamis, 7 Agustus 2025 yang bertujuan untuk menyatukan kekuatan sains dan teknologi dalam membangun ekonomi nasional yang adil dan berkelanjutan, serta mempercepat transformasi ekonomi berbasis sains dan teknologi. dari Pemerintah Provinsi, menyambut baik langkah langkah Bapak presiden dengan mempersiapkan gerakan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergitas (KISS) seluruh stakeholder Pemerintah Jawa Barat sampai pada tingkat Pemerintah Kota dan Kabupaten.

Langkah konrit yang dilakukan, dengan membangun program Manusia Unggul Jawa Barat sebagai bagian yang hadir untuk mempersiapkan hilirasi produk sampai kepada masyarakat terkecil dan terbawah. dengan demikian pemerataan ekonomi dari hasil riset dan teknologi para pakar dan peneliti dapat dinikmati oleh masyarakat Jawa Barat seluruhnya.

Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan di 3 kota/kabupaten untuk Program Maung Jabar.

  1. Kota Bandung
    • seleksi calon peserta Tanggal 24 Nov. – 6 Des. 2025
    • Pengumuman Peserta Maung Jabar Tingkat Kota Bandung Tgl. 8-9 Desember 2025
  2. Kab. Purwakarta
    • Seleksi calon peserta Tanggal 1 – 6 Desember 2025
    • Pengumuman Peserta Maung Jabar Tingkat Kab. Purwakarta Tgl. 8-9 Desember 2025
  3. Kab. Garut
    • Seleksi calon peserta Tanggal 8 – 12 Desember 2025
    • Pengumuman Peserta Maung Jabar TIngkat Kab. Garut Tgl. 15 Desember 2025
  4. Inkubasi dan Training Center Peserta Tgl. 20 Desember 2025 – 16 Januari 2026

Pilot Project

Pilot Project akan dilaksanakan di 3 kota :

  1. Kota Bandung
  2. Kab. Purwakarta
  3. Kab. Garut

Masing – masing kota mewakili karakteristik kewilayahan dan kependudukan secara geografis dan sosial :

  1. Kota Bandung, Wilayah yang memiliki karakteristik penduduk urban, banyaknya perpindakan penduduk dari penduduk daerah ke penduduk kota. wilayah pedesaan dari berbagai wilayah di Jawa Barat yang bermigrasi ke kota bandung untuk tujuan mencari peruntungan kehidupan di Kota Bandung. Masyarakat terbentuk dari pola migrasi disetiap kecamatan yang terbentuk di kota bandung memiliki karakter multi habit dan kultur. Kreativitas usaha dan berbagai komunitas sosial dan pendidikan menonjol pada aktivitas masyarakatnya. yang menyebabkan terbentuknya usaha menengah dan kecil yang tumbuh menjadi komunitas kecil – kecil yang kreatif dan inovatif pada bidang fashion dan kuliner. Kota Bandung, tidak lepas juga dari sentuhan penduduk perkotaan Jakarta / wilayah Jabodetabek yang mempengaruhi faktor investasi daerah pada tingkat menengah bawah. dengan berdirinya usaha warung, cafe, pariwisata lokal tumbuh dan berkembang di kota ini.
  2. Kab. Purwakarta yang bersentuhan dengan kota – kota industri disekitarnya menyebabkan terbentuknya masyarakat yang berprofesi sebagai buruh. pengaruh industrialisasi wilayah sekitar, seperti Karawang, Cikampek, Bekasi sampai ke wilayah jabodetabek, menyebabkan penduduk ini mengikuti pola investasi industri. namun, hanya terbatas sebagai buruh pada masyarakat dominan.
  3. Kab. Garut, usaha penduduknya berkarakter pada kondisi Alam, seperti pertanian, perkebunan, dan di wisata alam. menimbulkan masyarakat yang bertahan pada usaha mengandalkan situasi alam. kreatifitas dan inovasi produk tidak banyak terbentuk pada masyarakat umumnya. produk komoditi lokal yang lebih kental menjadi ciri khas pada daerah ini. Pilot Project menunjuk Kab. Garut yang mewakili pada daerah agraris dimana penduduknya secara umum mengandalkan usahanya pada kekayaan Sumber Daya Alam.

Peserta MAUNG Jabar dari 3 kota kabupaten tersebut akan dilakukan perekrutan calon peserta dari usia 15 thn – 18 thn, memiliki latar belakang pendidikan lulusan SD/SMP atau masih bersekolah di tingkat SMA, SMK, MA. Kriteria calon perseta sebagai berikut :

  1. Usia antara 15 thn sampai 18 thn

Arah Pengembangan

Pilot Project di tiap kabupaten/kota Jawa Barat.

Digitalisasi pelatihan melalui platform Maung Jabar Online.

Kemitraan berkelanjutan dengan sektor swasta dan akademisi.

Monitoring dan evaluasi berbasis kinerja dan hasil nyata

Manfaat Program Bagi Peserta

Meningkatkan kompetensi, keahlian, dan jiwa kepemimpinan.

Mendapat sertifikasi pelatihan dan peluang wirausaha.

Memperluas jejaring antar pelaku SDM unggul di Jabar.

Bagi Komunitas dan Institusi:

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di lingkungan masing-masing.

Mendorong kolaborasi lintas sektor dan inovasi sosial.

Bagi Pemerintah Daerah:

Mewujudkan pembangunan SDM unggul secara merata.

Memperkuat daya saing daerah dan kemandirian ekonomi.

Kolaborasi & Kemitraan

Program ini dilaksanakan melalui kemitraan lintas sektor, melibatkan:

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan SKPD terkait.

Pemerintah kabupaten/kota.

Institusi pendidikan dan pelatihan.

Perguruan tinggi dan lembaga riset.

BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta.

Organisasi kepemudaan, komunitas, dan forum masyarakat.

Institusi TNI, Polri, dan lembaga penegak hukum.

Kolaborasi ini diharapkan membentuk ekosistem pembelajaran dan pelatihan yang menyatu, saling memperkuat, dan berkelanjutan.

INISIATOR MAUNG JABAR

Team Inisiator Maung Jabar, terinspirasi dari budayawan Jawa Barat yang telah mengharumkan Jawa Barat di kancah nasional maupun Internasional.

M. Ridwan Hardyman. Ks., professional pada bidang konsultan manajemen, konsultan IT dan aktivitas berpengalaman pada pengelolaan peningkatan Sumber Daya Manusia. Berpengalaman sebagai konsultan training pada kementrian kesehatan pada bidang posbindu puskesmas nasional, konsultan IT di kementrian PUPR, konsultan IT DPLHD Provinsi Jakarta Barat, Development SIMRS Pertamina Balongan, dan berbagai kegiatan konsultan lainnya.

DR (H.C) Cecep Dadi Setiadi, S.Pd., M.Pd, praktisi kesenian yang memiliki pengalaman sebagai duta kesenian Jawa Barat yang mewakili kementrian budaya dan pariwisata diberbagai negara, diantaranya swiss, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Brunai, dan negara lainnya. beliau juga memiliki grup kesenian CDS Ethnic yang dapat dilihat diberbagai media sosial dan berita elektronik nasional.

Sasaran Program

Program Maung Jabar ditujukan untuk seluruh elemen masyarakat, meliputi:

Lembaga pendidikan formal dan informal (sekolah, pesantren, lembaga kursus, pelatihan kerja).

Tenaga pendidik dan kependidikan.

Organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan.

Forum-forum dan komunitas kreatif.

SKPD dan lembaga pemerintahan provinsi maupun kabupaten/kota.

Institusi TNI, Polri, Kejaksaan, dan DPRD.

Perguruan tinggi negeri maupun swasta.

BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta.

Pelaku UMKM dan wirausaha muda.